CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Rabu, 17 Juni 2009

Tips Merawat Kulit Wajah Dengan Buah


Buah-buahan selain bermanfaat untuk menyehatkan tubuh kita, ternyata buah mempunyai kelebihan yang sangat bermanfaat. Buah- buhan ternyata juga bisa membuat wajah kita menjadi cantik secara alami. Berikut beberapa buah yang dapat mempercantik wajah anda.

Buah Apel
Buah apel ini cocok di gunakan untuk wajah anda yang berminyak. Caranya ambil 1 buah apel, kemudian potong-potong dan masukan ke dalam blender. Blender apel sampai halus tanpa menggunakan air. Setelah di blender balurkan secara merata pada wajah anda. sebelum membalurkan sebaiknya bersihkan dahulu wajah anda. setelah di balur diamkan selama 20 menit. Kemudian bersihkan wajah dengan air hangat dan air dingin untuk meringkaskan pori-pori. Lakukanlah seminggu sekali.

Kulit Jeruk
Selain buahnya yang enak di makan, ternyata kulit jeruk bisa bermanfaat untuk wajah anda. Terutama untuk wajah anda yang kusam. Caranya tusuk-tusuk kulit jeruk denga garpu, kemudian masukan kulit jeruk ke dalam air hangat dan rendam selama satu malam. Basuhkan pada wajah yang telah di bersihkan kemudian keringkan dengan handuk. Berfungsi untuk mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati.

Buah Pepaya
Pepaya bisa bermanfaat untuk meremajakan kulit anda, haluskan pepaya yang ranum kemudian campurkan 1 sendok madu. Oleskan pada wajah anda dan diamkan selama 20 menit kemudian bilas hingga bersih. Pepaya ini mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah kerut di wajah. Jika ingin hasil yang maksimal gunakan seminggu sekali.

Buah Melon
Melon dapat mendinginkan kulit anda yang terbakar matahari. Iris tipis melon lalu kompreskan selama 20 menit pada wajah anda yang telah di bersihkan, lalu bilas. Buah melon ini mengandung zat astrigent yang bermanfaat sebagi tonik dan mampu mendinginkan wajah yang terbakar karena matahari.

Dengan buah-buahan ini semoga bisa bermanfaat dan menjadikan wajah anda segar dan cantik alami tanpa menggunakan obat kecantikan.

alat pemboran

Alat – alat pemboran

Drilling string atau sering disebut rangkaian pemboran adalah serangkaian peralatan yang disususn sedemikian rupa, sehingga merupakan batang bor, seluruh peralatan ini mempunyai lubang dibagian dalamnya yang memungkinkan untuk melakukan sirkulasi fluida atau mud.

Bagian ujung terbawah dari rangkaian pemboran adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam.

Diatas pahat bor disambung dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan rangkaian pemboran, untuk memungkinkan pencapain kedalaman tertentu, makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan.

Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan gerakan dari rotary table untuk memutar seluruh rangkaian pemboran.

Diatas kelly disambung dengan swivel yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat perpindahan gerakan putar dan gerakan diam dari system sirkulasi , fluida pemboran melalui pipa bertekanan tinggi, bagian atas dari kelly ada bail untuk dikaitkan ke HOOk supaya memungkinkan turun seluruh rangkaian pemboran.




Peralatan – peralatan lain yang melengkapi susunan rangkaian pemboran :

Bit sub

adalah sub penyambung antara pahat dengan drill colar

Float sub

adalah sub penyambung yang dipsang bit sub dan drill colar, berfungsi untuk menutup semburan /tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara otomatis.

Stabilizer

adalah alat yang dipasang pada susun drill colar, yang berfungsi untuk menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya rangkaian pemboran yang diakibatkan oleh diferensial pressure.

Kelly saver sub,

adalah alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk melindungi ulir kelly agar tidak cepat ruksak.

Lower kelly cock

adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub, befungsi untuk alat penutup semburan /tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly diatas Rotary Table.

Upper Kely cock

adalah alat yang dipasang diantara kelly dan swivel, berfunsi untuk menutup semburan/tekanan dari dalam pipa saat kelly down.

SIFAT MEKANIK BATUAN

1.2.2.2. Sifat Mekanik Batuan


Selain daripada sifat-sifat fisik dari batuan terdapat sifat-sifat mekanik batuan yang berpengaruh pula dalam penembusan batuan. Sifat-sifat mekanik tersebut meliputi :

->strength batuan,

->drillabilitas batuan,

->hardness batuan,

->abrasivitas batuan,

->tekanan batuan dan

->elastisitas batuan.


1. Strength Batuan

Arthur menyatakan bahwa strength pada batuan merupakan faktor yang sangat penting untuk penentuan laju pemboran. Strength pada batuan adalah kemampuan batuan untuk mengikat komponen-komponennya bersama-sama. Jadi dengan kata lain apabila suatu batuan diberikan tekanan yang lebih besar dari kekuatan batuan tersebut, maka komponen-komponennya akan terpisah-pisah atau dapat dikatakan hancur. Lebih lanjut lagi, criteria kehancuran batuan diakibatkan oleh adanya : Stress (tegangan) dan Strain (regangan).

Tegangan dan regangan ini terjadi apabila ada suatu gaya yang dikenakan pada batuan tersebut. Goodman, menyatakan variasi beban yang diberikan pada suatu batuan mengakibatkan kehancuran batuan. Terdapat empat jenis kerusakan batuan yang umum, yaitu :

1.1.Flexure Failure

Flexure failure terjadi karena adanya beban pada potongan batuan akibat gaya berat yang ditanggungnya, karena adanya ruang pori formasi dibawahnya.

1.2.Shear Failure

Shear failure, kerusakan yang terjadi akibat geseran pada suatu bidang perlapisan karena adanya suatu ruang pori pada formasi dibawahnya.

1.3.Crushing dan Tensile Failure

Crushing dan tensile failure merupakan kerusakan batuan yang terjadi akibat gerusan suatu benda atau tekanan sehingga membentuk suatu bidang retakan.

1.4.Direct Tension Failure

Direct tension failure, kerusakan terjadi searah dengan bidang geser dari suatu perlapisan.


2.Drillabilitas

Drillabilitas batuan (rock drillability) merupakan ukuran kemudahan batuan untuk dibor, yang dinyatakan dalam satuan besarnya volume batuan yang bisa dibor pada setiap unit energi yang diberikan pada batuan tersebut. Drillabilitas batuan dapat ditentukan melalui data pemboran (drilling record).

E = energi mekanik yang dibutuhkan, lb-in

W = weigth on bit, lbf

r = jari-jari pahat, in

R = laju pemboran, ft/hr

N = kecepatan putar, rpm

V = volume batuan yang dihasilkan, in3

Selanjutnya dengan pengembangan model pemboran, drillabilitas batuan dapat ditentukan dengan menggunakan roller cone bit.


3.Hardness

Hardness atau kekerasan dari batuan, merupakan ketahanan mineral batuan terhadap goresan. Skala kekerasan yang sering digunakan untuk mendriskripsikan batuan diberikan oleh Mohs.

SKALA KEKERASAN MOHS

Talk
Gypsum
Calcite
Fluorite
Apatite
Orthoclase Feldspar
Quartz
Topaz
Corondum
Diamond


Gatlin, menyatakan batuan diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu :
Soft rock (lunak) : clay yang lunak, shale yang lunak dan batuan pasir yang unconsolidated atau kurang tersemen.
Medium rock (sedang) : beberapa shale, limestone dan dolomite yang porous, pasir yang terkonsolidasi dan gypsum.
Hard rock (keras) : limestone dan dolomite yang padat, pasir yang tersemen padat/keras dan chert.


4. Abrasivitas

Merupakan sifat menggores dan mengikis dari batuan, sehingga sering menyebabkan keausan pada gigi pahat dan diameter pahat. Setiap batuan mempunyai sifat abrasivitas yang berbeda-beda, pada umumnya batuan beku mempunyai tingkat abrasivitas sedang sampai tinggi, batu pasir lebih abrasif daripada shale, serta limestone lebih abrasif dari batu pasir atau shale. Ukuran dan bentuk dari partikel batuan menyebabkan berbagai tipe keausan, seperti juga torsi dan daya tekan pada pahat.


5. Tekanan Pada Batuan

Merupakan tekanan-tekanan yang bekerja pada batuan formasi. Tekanan-tekanan tersebut harus diperhatikan dalam kegiatan pemboran. Karena berpengaruh dalam cepat-lambatnya laju penembusan batuan formasi. Secara umum, batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami tekanan :
Internal Stress yang berasal dari desakan fluida yang terkandung di dalam pori-pori batuan (tekanan hidrostatik fluida formasi).
Eksternal Stress yang berasal dari pembebanan batuan yang ada di atasnya (tekanan overburden).


6. elastisitas

Adalah sifat elastis atau kelenturan dari suatu batuan.