CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Minggu, 14 Juni 2009

Enhance Oil Recovery (EOR)

1. Klasifikasi Produksi Hidrokarbon

Produksi awal hidrokarbon dari reservoir yang terletak di bawah tanah dilakukan dengan menggunakan energi pendorong alami dari reservoir. Jenis produksi ini diklasifikasikan sebagai produksi primer. Sumber energi pendorong alami yang terdapat pada reservoir berasal dari pembesaran volume fluida reservoir, pelepasan solution gas seiring dengan menurunnya tekanan, tekanan dari aquifer sekitar yang berhubungan, dan tekanan dari gaya gravitasi. Ketika energi pendorong alami sudah menjadi semakin kurang, sangatlah diperlukan untuk membantu meningkatkan tekanan dengan sumber eksternal (bukan dari energi pendorong dari dalam reservoir). Penambahan energi ini biasanya dicapai dengan injeksi fluida (gas alam atau air) ke dalam reservoir. Penggunaan metode injeksi ini diklasifikasikan sebagai produksi sekunder. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mempertahankan reservoir dalam keadaan bertekanan tinggi.
Produksi tersier dilakukan bila peningkatan energi pendorong secara eksternal pada produksi sekunder tidak bisa diaplikasikan, dikarenakan nilai recovery terlalu kecil. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya sweep efficiency (efisiensi gerak fluida ketika melintasi suatu permukaan) yang rendah sehingga injeksi air menjadi tidak efisien. Pada produksi tersier dikenal metode EOR (Enhance Oil Recovery). Metode ini kemudian menjadi populer karena peningkatan produksi dengan metode ini cukup tinggi dan efektif.

2. EOR (Enhance Oil Recovery)

Pada produksi sekunder dilakukan pendesakan dengan air dan gas melalui sumur injeksi untuk mempertahankan tekanan dalam reservoir. Tapi seringkali air dan gas yang dimasukkan melalui sumur injeksi tidak memberikan tekanan yang cukup untuk mendorong minyak keluar. Hal ini disebabkan oleh sweep efficiency yang rendah. Permukaan batuan yang heterogen (memiliki rekahan, patahan, dan permukaan batuan dengan permeabilitas tinggi) menyebabkan aliran air dan gas yang masuk menjadi teralih ke tempat lain yang bukan merupakan zona yang mengandung minyak. Hal ini menyebabkan aliran air dan gas yang menuju zona minyak seolah-olah berkurang mobilitasnya.

Killing Well

Seputar Killing Well

Work Over and Well Service merupakan salah satu kegiatan dalam teknik operasi pada suatu sumur minyak. Pekerjaan ini bertujuan untuk perawatan sumur, kerja ulang pindah lapisan (KUPL), stimulasi dan reparasi sumur. Dengan melakukan perawatan dan reparasi sumur maka diharapkan dapat mengembalikan produksi sumur ke potensi sebelumnya. Sedangkan untuk meningkatkan produksi suatu sumur dapat dilakukan dengan cara stimulasi sumur dan melakukan kerja ulang pindah lapisan dengan cara pelubangan (Perforasi) lapisan baru. Didalam melakukan pekerjaan ini, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar kegiatan dapat berjalan baik. Salah satu faktor terpenting adalah pengetahuan mengenai tekanan formasi sumur. Pekerjaan Work Over baru bisa dilakukan apabila tekanan formasi sumur telah dapat dikendalikan. Kegiatan awal untuk mengamankan keadaan sumur disebut dengan Killing Well (mematikan sumur) yang dapat dilakukan dengan beberapa cara.

1. Tekanan formasi

Tekanan formasi adalah tekanan yang berasal dari fluida pengisi pori-pori dari batuan formasi. Pada proses kompaksi sedimen, tekanan pada lapisan di bawah akan terus bertambah seiring dengan penambahan lapisan dan tekanan di atasnya. Tambahan tekanan ini akan ditahan oleh matriks dan fluida pengisi pori-pori. Oleh karena itu, tekanan fluida pengisi pori dapat terus bertambah.