CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Rabu, 20 Mei 2009

Fabregas Gantikan Kaka Di Milan?

AC Milan mulai aktif berburu pemain dengan membidik Cecs Fabregas dan Robinho.

Francesc Fabregas and Nicklas Bendtner - Arsenal (PA)


AC Milan tengah membidik bintang Arsenal Cesc Fabregas (foto) yang diproyeksikan menggantikan Kaka. Menurut La Gazzetta Dello Sport, Milan hampir dipastikan kehilangan Kaka. Transfer gelandang Brasil ini akan diselesaikan pada Senin (8/6).

Menurut rencana, dana penjualan Kaka akan dimaksimalkan oleh Milan untuk mendatangkan pemain baru. Dan, salah satu yang dibidik Rossoneri tak lain Fabregas.

Gelandang Spanyol ini termasuk salah satu bintang yang diminati klub-klub elit Eropa. Bahkan Barcelona berharap bisa membawanya kembali ke Primera Liga Spanyol.

Apalagi, Fabregas dikabarkan ingin mencari tantangan baru setelah enam musim bersama Arsenal. Meski lebih suka bermain di Barca, namun dua koleganya di Arsenal yang kini berada di Milan, Mathieu Flamini dan Philippe Senderos, merayu Fabregas agar bergabung dengan mereka.

Selain Fabregas, Milan juga mengincar bintang Manchester City Robinho dan Florent Malouda yang bermain di Chelsea.

Selasa, 19 Mei 2009

Sejarah PERTAMINA


Sejarah Singkat Berdirinya PertaminaPada tahun 1945, Jepang, dengan disaksikan pihak Sekutu, menyerahkan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia. Daerah perminyakan ini adalah bekas daerah konsesi BPM sebelum Perang Dunia Kedua. Pada masa revolusi fisik, tambang minyak ini hancur total. Lapangan-lapangan minyak di daerah lain di Indonesia dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi, namun lapangan minyak di Sumatera Utara dan Aceh dapat dipertahankan bangsa Indonesia.Semenjak kedaulatan Republik Indonesia diakui pada Desember 1949, hingga akhir 1953 Pemerintah masih ragu apakah akan mengembalikan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada BPM atau dikuasai sendiri. Penunjukkan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian pada tahun 1954 belum membawa perbaikan.Pada bulan Oktober 1957, Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada waktu itu Jenderal A.H. Nasution menunjuk Kolonel Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk Perusahaan Minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas. Pada tanggal 10 Desember 1957 didirikan P.T. Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (P.T. PERMINA) dengan Kol.Dr. Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direktur.Berdasarkan UU No 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, P.T Permina sebagai Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Negara dengan anggota-anggota Direksi waktu itu adalah :Kol. Dr. Ibnu Sutowo , sebagai Presiden DirekturbLet.Kol.S.M. Geudong, sebagai Direktur,Let.Kol.J.M Pattiasina, sebagai Direktur.Kronologi Sejarah Minyak dan Gas Bumi di Indonesia1871 Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon. Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.1883 Konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada Aeilko J. Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan.1885 Produksi pertama Telaga Said, yang kemudian diusahakan oleh "Royal Dutch"1890 Dibentuk "Koninklijke" untuk mengusahakan minyak di Sumatera Utara.1892 Kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun "Royal Dutch" mulai berjalan.1898 Kilang minyak Balikpapan mulai berjalan.1899 Lapangan minyak Perlak, konsesi baru dari "Koninklijke" mulai menghasilkan.1900 Kilang minyak Plaju mulai bekerja.1901 Saluran pipa Perlak – Pangkalan Brandan selesai dibangun.1907 ‘Koninklijke’ dan ‘Shell Transport and Trading Company’ bergabung membentuk BPM.1907 Royal Dutch menyerahkan konsesi-konsesinya di Indonesia kepada BPM.1911 Sejak tahun ini BPM mengusahakan daerah-daerah minyak sekitar Cepu. Instalasi minyak berkapasitas kecil dibangun.1912 Dibentuk NKPM sebuah subsidiary dari "Standard oil Company of New Jersey", pada tahun 1948 nama NKPM menjadi STANVAC.1916 STANVAC menemukan minyak di Daerah Talang Akar, Pendopo (Sumsel).1920 BPM memperoleh kontrak untuk mengusahakan daerah jambi, dibentuk NIAM, dengan modal 50/50 antara BPM dengan Hindia Belanda. Manajemen berada di tangan BPM.1923 NIAm Jambi menghasilkan produksi untuk pertama kali.1926 Kilang minyak STANVAC di Sungai Gerong selesai dibangun, mulai berproduksi dalam rangka produksi keseluruhan Indonesia.1931 ‘Standard Oil Company of California’ membentuk subsidiary yang setelah PD II bernama CALTEX. Pencarian minyak mulai diintensifkan.1935 Saluran pipa dari jambi ke BPM di Plaju selesai dibangun.NNGPM suatu perseroan yang terdiri dari saham BPM (40%), STANVAC (40%) dan Far Pacific Investment Company (20%), mulai beroperasi di Irian Barat.1936 Konsesi yang bernama "Kontrak 5A" untuk daerah di Sumatera Tengah diberikan kepada CALTEX. (termasuk lapangan MINAS).1941 Pecah perang di Asia Tenggara, penghancuran dan penutupan sumur minyak bumi.1944 Tentara pendudukan Jepang yang berusaha membangun kembali instalasi minyak menemukan MINAS.1945 Lapangan minyak sekitar P. Brandan (ex konsesi BPM) diserahkan pihak Jepang atas nama sekutu kepada Bangsa Indonesia. Perusahaan ini diberi nama PTMNRI.1946/ 1947 Jepang mundur, sejak pertengahan tahun 1946 sampai Agustus 1947 lapangan-lapangan minyak STANVAC dikuasai PERMIRI.1948 STANVAC kembali mencapai tingkat produksi tertinggi sebelum perang.1949 CALTEX kembali mengusahakan lapangan minyak di Sumatera Tengah. Konsesi BPM Cepu yang dikuasai PTMN dikembalikan kepada BPM akibat KMB, PTMN dibubarkan.1951 PTMRI diakui sah oleh pemerintah RI dan diganti menjadi P.N PERMIGAN.1952 CALTEX mulai mengekspor minyak dari lapangan MINAS.1954 Pemerintah RI mengangkat seorang koordinator untuk Tambang Minyak Sumut dan PTMNRI dirubah menjadi TMSU.1957 Awal Oktober 1957 K.S.A.D (pelaksana SOB) menunjuk KO. Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk sebuah perusahaan minyak yang berstatus hukum. Tanggal 10 Desember 1957 P.T. PERMINA didirikan, dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. J.A. 5/32/11 tanggal 3 April 1958.1958 Bulan Juni PT PERMINA mengekspor minyak mentah untuk pertama kali, dan disusul yang kedua pada Agustus berikutnya. PT PERMINA mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan minyak Jepang NOSODECO. Kredit diangsur kembali dalam bentuk minyak mentah. PT PERMINA membuka perwakilan di Tokyo.1959 NIAM menjadi PN PERMINDO. BPM/SHELL memulai proyek Tanjung di Kalimantan.1960 BPM di Indonesia dilikuidasi dan sebagai ganti dibentuk PT SHELL INDONESIA. Dengan diundangkannya UU Minyak dan Gas Bumi No. 44 tahun 1960, tanggal 26 Oktober 1960, seluruh pengusahaan minyak di Indonesia dilaksanakan oleh Negara. Permindo mulai dengan organisasi perniagaan sendiri sesuai sifat perusahaan Semi Pemerintah, walaupun administrasi perniagaan masih diatur SHELL.1961 Pemerintah RI mengambil alih saham SHELL dalam PERMINDO. PERMINDO dilIkuidasi dan dibentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia disingkat PERTAMIN. Dengan PP No. 198 tahun 1961 didirikan Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak Nasional, disingkat PN PERMINA dan PT PERMINA dilebur ke dalamnya.1962 Indonesia bergabung menjadi anggota OPEC1964 Pemerintah RI/PN PERMINA mengambil alih semua aktivitas NNGPM dengan membeli perusahaan tersebut.1965 Tanggal 31 Desember 1965 Pemerintah RI membeli PT SHELL INDONESIA dengan harga US$ 110 juta. Unit-unit ex SHELL dimasukkan dalam organisasi PN PERMINA.1966 Dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 124/M/MIGAS tanggal 24 Maret 1966 organisasi PERMINA dibagi dalam 5 unit Operasi Daerah Produksi dengan kantor pusat di Jakarta.1967 Konsep Kontrak Production Sharing (KPS) mulai diperkenalkan.1968 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968 PN PERMINA dan PN PERTAMIN dilebur menjadi satu Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, disingkat PN Pertamina.Sumber: Perkembangan P.N. PERTAMINA Hingga Akhir 1968 , hal 13-17.5 (lima) Unit Operasi Daerah Produksi :Unit Wilayah KantorIIIIIIIVV Sumatera Utara dan AcehJambi, Sumatera Selatan dan lampungJawa dan MaduraKalimantan, Tarakan, BunyuIndonesia Bagian Timur (Sulawesi, Maluku dan Irian Barat) Pangkalan BrandanPlajuJakartaBalikpapanSorong.Beberapa Data Pokok tentang Pertamina:Jenis Perusahaan : Milik Negara Akhir tahun fiskal (Fiscal Year-End) : Maret Penjualan tahun 1998 (juta) : $14,811.7Pertumbuhan penjualan setahun (1-Yr. Sales Growth) : (23.2%) Jumlah pegawai tahun 1998 : 33,431 Presiden Direktur : Martiono Hadianto Direktur eksplorasi dan produksi : Priyambodo Mulyosudirjo Alamat: Medan Merdeka Timur #1, Jakarta, IndonesiaTelp : +62-21-3815-111Fax: +62-21-384-3882

Ada tips lagi nich....


Senin, 18 Mei 2009

Tantangan Dunia Perminyakan Dua Dekade Kedepan


Dalam pertemuan The 11th International Energy Forum (IEF) di Roma, Italia (20-22/4), OPEC memaparkan background paper (BP) tentang pandangan organisasi tersebut mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh dunia perminyakan dalam dua dekade mendatang. Tujuan utama dari BP tersebut adalah tercukupinya kebutuhan pasar, dengan harga yang pantas serta adanya keuntungan yang seimbang bagi investor. OPEC menekankan perlunya dialog konstruktif, multilateral, dan tepat sasaran sebagai pijakan penting dalam menghadapi tantangan kompleks tersebut.OPEC menyampaikan kekhawatirannya bahwa dalam jangka pendek dunia harus menghadapi terus berlanjutnya ketidakstabilan pasar minyak serta meningkatnya tingkat spekulasi yang menjadi pemicu principal driving force fluktuasi harga minyak global. Perkembangan itu telah mendorong harga minyak mentah menjadi seolah terpisah dari fundamental supply dan demand. OPEC juga memproyeksikan bahwa permintaan energi akan terus tumbuh di masa yang akan datang, serta minyak akan tetap dapat mempertahankan posisinya dalam world energy mix. Sumber minyak mentah dunia diperkirakan akan tetap dapat memenuhi proyeksi permintaan global, ditambah dengan adanya non-conventional oil yang dapat dieksploitasi.Di tengah tingkat ketergantungan dan integrasi energi dunia yang semakin meningkat, OPEC menyerukan perlunya pendekatan realistis untuk mengembangkan renewable energy. Negara produsen minyak diperkirakan akan memerlukan akses yang lebih luas terhadap penggunaan teknologi terbaru yang mampu menopang program capacity expansion mereka. Melalui BP ini, OPEC berharap dapat membawa perubahan ke arah yang lebih produktif dalam The 11th International Energy Forum.



Fracturing



Apakah tujuan stimulasi ?
Stimulasi (stimulation) adalah proses mekanikal dan/atau chemical yang ditujukan untuk menaikan laju produksi dari suatu sumur. Metode stimulasi dapat dikategorikan tiga macam yang semuanya memakai fluida khusus yang dipompakan ke dalam sumur.
Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur, tidak sampai ke formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari berbagai macam kotoran, misalnya deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir, dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran asam (acid) karena sifatnya yang korosif.
Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam formasi hidrokarbon tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya campuran asam. Fluida ini akan “memakan” kotoran di sekitar lubang sumur dan membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah mengalir masuk ke dalam lubang sumur.
Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan laju dan tekanan tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped fracturing, material proppant (mirip pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing, fluida campuran asam digunakan untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga rekahan tersebut menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke dalam sumur.